MVPP Mampu Atasi Krisis Listrik Di SulutGo
Anggota Komisi VII DPR Kurtubi, foto : singgih/hr
PLN terus berupaya untuk memperkuat pasokan listrik di beberapa lokasi di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo yang terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kilo Volt (kV) Sulawesi Utara – Gorontalo (SulutgGo).
Dalam upaya tersebut, PLN mendatangkan Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) “Karadeniz Powership Zeynep Sultan” berkapasitas 120 Mega Watt (MW). MVPP buatan tahun 2014 ini disewa PLN selama jangka waktu 5 tahun dari Turki. Titik koneksi awal Marine Vessel ini di Amurang (dekat dengan lokasi PLTU Amurang).
Beberapa keunggulan MVPP diantaranya; menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik, kemudahan relokasi (hanya perlu waktu 3 – 4 minggu) sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan listrik di suatu daerah, penghematan hingga Rp 350 miliar per tahun dan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi berpendapat bahwa kebijakan cepat menyewa MVPP ini sangat tepat, terutama dalam mengatasi defisit listrik di wilayah SulutGo ini. "Dulu di wilayah ini sangat defisit listrik, sekarang justru surplus listrik," ungkapnya saat meninjau Kapal Pembangkit Listrik MVPPdi Pantai Moinit Desa Tawaang Timur, Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sabtu (20/01/2018).
Lebih jauh, Kurtubi sampaikan bahwa walaupun mengalami surplus listrik namun ini sifatnya hanya sementara karena kebutuhan akan listrik terus bertambah, ditambah lagi MVPP hanya sewa sehingga ada batas waktunya.
Ia menilai sistem kelistrikan di wilayah SulutGo sudah berjalan dengan baik, terutama potensi listrik yang ramah lingkungan juga cukup tinggi, seperti energi terbarukan. Energi terbarukan mampu mensuplai lebih 40% kebutuahn listrik di SulutGo. Politisi Nasdem ini berharap daerah-daerah lain dapat mencontoh sistem kelistrikan di wilayah SulutGo. (skr/sc)